Optimalkan Ereksi dengan Menambah Rangsangan

MEMILIKI kehidupan seksual yang sehat, merupakan dambaan pasangan suami istri. Namun, bagaimana menjaga kehangatan dan keharmonisan seiring dengan bertambahnya usia?

Seiring dengan bertambahnya usia, problema yang seringkali dialami kaum adam ketika bercinta ialah mengalami disfungsi ereksi (DE). Kurangnya rangsangan, konon dapat menjadi penyebab utama terjadinya DE pada pria. Pasalnya, ereksi Mr P bisa terjadi lewat adanya rangsangan.

Rangsangan tersebut bisa melalui mata, khayalan, atau fisik seperti rabaan dan cumbuan di area sensitif si dia. Jika sudah terangsang, hipotalamus di otak akan mengeluarkan sekresi kelenjar-kelenjar tertentu. Kemudian hormon-hormon memberi sinyal pada pembuluh darah di area sekitar Mr P. Banyaknya aliran darah yang menuju area vital, membuat Mr P membesar dan tegang.

Jika Anda berpikir bahwa DE hanya menyerang pria di atas 40 tahun. Sebaiknya Anda berpikir ulang. Penelitian yang dipublikasikan American Journal of Medicine 2007 mengemukakan, bahwa sekitar 18 persen pria berusia di atas 20 tahun di Amerika mengalami DE, dan sekitar 51,3 persen pria penyandang diabetes juga mengalami kesulitan ereksi ini.

Di sinilah letak komunikasi dibutuhkan ketika pasangan sedang melakukan hubungan intim. Sebab, bisa saja rangsangan yang diberikan pasangan kurang disukai oleh Anda. Dan, bisa menyebabkan Mr P mengalami disfungsi ereksi (DE). Posisi bercinta, dan frekuensi bercinta juga patut dikaji lebih mendalam. Agar hubungan seks dengan pasangan dapat tetap hangat dan harmonis.

Artikel Yang Berhubungan